MinSun Page

FF MinSun

http://dinieisna.blogspot.com/2012/04/intermezo-part-1.html

http://dinieisna.blogspot.com/2012/04/monasun.html

http://dinieisna.blogspot.com/2012/02/fdpart-12-endingffminsunstory-by-dinie.html

https://www.facebook.com/notes/dinie-isnaeni/ff-minsun-story-my-tears/10150435753987791

https://www.facebook.com/notes/dinie-isnaeni/fd-ff-part-11/10150193174412791 

https://www.facebook.com/notes/dinie-isnaeni/fdffpart-10/10150177082887791

other FF chek my note on facebook.. all write in Bahasa Indonesia! add me, and send me message for confrim.






My best Fanfic. 

FanFic MinSun ku yang mendapat juara ke-2 di kompetisi menulis fanfic di BBFI juni 2010. Dengan format oneshort dan tema BBF season 2. 

The story is ............. 

 

Pagi cerah datang menyambut, suara kicauan burung silih berganti terdengar dari balik riuhnya pepohonan, sinar cahaya mentari terlihat berkilau dari ranting yang terhalang dedaunan. “apa hari ini kau merasa senang?” tanya jan di pada jun pyo yang tengah terbaring diantara rerumputan hijau di samping sungai kecil. “aku selalu bahagia jika kau ada di sampingku.” Jawabnya. Jan di hanya tersenyum kecil penuh malu.
Di tempat lain yi jeong dan ga eul tengah asik bercengkrama di ruang makan, sembari menyantap makanan buatan tangan ga eul. Kini yi jeong telah memikah bersama che ga eul. Kisah cinta mereka memang sangat menarik,usia pernikahan mereka tak berbeda dengan jan di dan jun pyo, hanya berselang 2 minggu yi jeong dan ga eul menyusul ke pelaminan.
Sementara yun ji ho dan song woo bin masih sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing. Tapi kini sang bidadari tengah hinggap di hati pria tampan dan maco woo bin, wanita itu sangat cantik dan baik, dia adalah anak dari pewaris perusahaan ke-2 terbesar di korea setelah shinwa.
Dan yang terjadi kini pada yun ji ho adalah dia menjadi seorang dokter tampan yang memiliki banyak pasien cantik yang terus mengikutinya. Tapi belakangan ini dia sedang terpincut dengan salasatu wanita keturunan jepang dan korea yang sama-sama bekerja di rumah sakit yang sama. Setiap ji ho melihat wanita manis itu wajahnya slalu memerah penuh dengan gejolak asmara. Tiap langkah kakinya slalu terbayang di balik kaca matanya.
Suatu hari………..
Saat… jun pyo dan jan di pulang dari rumah kakaknya …….. “kau baik-baik saja???” tanya jun pyo sembari melirik jan di yang tengah berbadan dua, dengan perut besarnya. “ya. aku baik-baik saja.” Jawab jan di. Tak disangka jalanan kota seoul hari ini begitu padat dari biasanya, sejenak jan di mulai meneguk sebotol air mineral sembari menunggu jalanan lancar kembali. “kau mau???” tanya jandi. “tidak terimakasih.” Jun pyo menolak dengan lembut, matanya tetap fokus pada jalanan yang mulai berjalan merayap. “aish…. Kalo tahu begini, tadi kita naik helicopter saja.” Gerutu jun pyo sambil melihat spion sebelah kanan. Tak lama setelah itu jan di mulai merasakan hal yang aneh di perutnya, ada tekanan kuat dan rasa sakit yang luar biasa. Wajahnya berubah pucat, keringat dingin mulai membasahi dahi dan leher jan di. “aa…..aaaa….aaaa…” jan di mulai merintih. Sontak jun pyo panik melihat keadaan jan di. “kau kenapa??? Jan di….. hey! Jan di?? Kau baik-baik saja kan???” jun pyo terus mencoba bertanya tapi jan di terus saja menjerit. “apa kau akan melahirkan? bagaimana ini huh…. Huh…. Ayo ikuti aku! Tari nafas yang panjang.” Jun pyo semakin panik melihat jan di yang terus meronta-ronta. “baiklah, baiklah.” Jun pyo mulai membuka sabuk pengamannya. Dan berjalan keluar dari mobil. “ayo kita ke rumah sakit!” seru jun pyo sambil membantu jan di keluar. “jun pyo……… sakit……” suara jan di semakin terdengar miris. “iya aku tahu.” Ujar jun pyo, segera dia menelepon pak lee untuk segera menusulnya di jalan.

Di tempat lain
Ga eul sedang membantu yi jeong membuat tembikar. Kaki-kaki kecilnya mulai menekan tanah liat dengan kuat. Perlahan tangan yi jeong mulai mendekat pada perut ga eul yang sama-sama sedang hamil tua seperti jan di. “ga eul?? Apakah dia sedang tidur??”tanya yi jeong sambil mengelus perut buncit ga eul. “sebentar lagi dia bangun, coba pegang sebelah sini!” suruh ga eul sambil mengalihkan tangan yi jeong ke perut bagian kanan. “aish… dia menggerakan kakinya. Coba kau pegang ini!” suruh yi jeong. “heh… benar… ekh…ekh…” wajah ga eul berubah darastis, dia terlihat kesakitan “kau kenapa?” yi jeong panik. “aku sudah tidak kuat. AAAAAaaaaaa….” Tubuh ga eul lemas tak berdaya, dia mulai terjatuh, untung yi jeong segera menyanggahnya. “ga eul… ga eul… bangun! ga eul.” segera yi jeong menggendong ga eul dan membawanya kerumah sakit.

Lorong rumah sakit mulai terdengar ramai oleh langkah-langkah kaki jun pyo, ji hoo, dan beberapa suster yang segera membawa hye sun ke ruang bersalin. Begitu pula ga eul dia terkulai lemas diatas belangkar rumah sakit, woo bin yang mengantar yi jeong mulai terlihat panik saat melihat kedaan ga eul. Ketika keduanya memasuki ruang bersalin, jun pyo dan yi jeong tak sengaja bertemu dan saling bertatap muka. “kau!!” keduanya saling menunjuk terkejut. Tapi dari dalam ruangan terdengar suara teriakan dari jan di dan ga eul. “ gu jun pyo……………………….” Jan di berteriak kencang. “yi jeong oppa………….” Ga eul pun berteriak kencang. Ji hoo yang mengurus persalinan jan di  mulai memberi semangat, “ayo jan di! Tari nafas dan keluarkan! Tarik nafas dan keluarkan. Tekan yang kuat!” ji ho terus memerintah. “aAAAAA…..”. Sementara ga eul di tangani dokter wanita yang disukai ji hoo. “ayo nyonya tarik nafas lagi! Ya, terus…. Bagus..” dokter itu terus memberi petunjuk. Wajah pucat jun pyo dan yi jeong terlihat jelas, keringat dingin mulai mengalir di tubuh mereka. Sesekali mereka memejamkan matanya, karena tak tega melihat istri mereka meronta-ronta kesakitan.
3 jam setengah berlalu dengan perjuangan antara hidup dan mati seorang ibu. Jun pyo yang masih memegang erat tangan jan di mulai membuka matanya saat mendengar tangisan malaikat kecilnya yang baru turun ke bumi. Sementara ye jieong mulai menghela nafas panjang saat bayinya lahir dengan selamat. Keduanya terlihat sangat bahagia, jun pyo dan yi jeong mulai mengecup kening istri mereka yang bersimbah keringat. “terimakasih istriku! ^^”
Mereka bergegas pergi keluar ruangan, terlihat woo bin yang duduk di ruang tunggu dengan cemas. “bagaimana?” tanya woo bin pada keduanya. “BERHASIL….” Seru jun pyo dan yi jeong. “apa?? Benarkah? Aish… selamat ya!” sekotak senyuman manis terhantar dari woo bin untuk jun pyo dan yi jeong. Tak lama kemudian ji hoo menyusul keluar bersama dokter cantik. “terimakasih.” Ucap ji ho dengan sopan kepada dokter itu. Dia hanya membalas dengan membungkukan tubuhnya. “Oh… ya, yi jeong kita resmi jadi ayah. Hahahhahahhaha.. dan mereka lahir di hadapan kita.” Ujar jun pyo dengan sangat bahagia. “ah…. Aku masih tak percaya dengan semua ini, dia benar-benar lahir, dia benar menangis.” Wajah yi jeong masih terlihat kikuk dan bingung. “kita patut berpesta!” ujar woo bin. “ya..ya.. ya. kita harus merayakannya. Aku tak menyangka akan mendapatkan anak dari seorang geum jan di,” terlukis senyuman indah di wajah jun pyo. Sementara ji ho terus memandangi dokter tadi .


Rasa bahagia sangat aku rasakan saat FF ini bisa menjadi pemenang ke dua.  Terima kasih untuk my Idol goo hye sun dan Lee Min ho. Kalian inspirasiku ^^. Dan BBFI yang telah memilihku sebagai pemenang. 



 Terima kasih atas hadiahnya. http://bbfindonesia.wordpress.com/ (^_^)/

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar