Minggu, 17 Maret 2013

Has Opened My Eyes





Menjadi buntu. Marah. Benci. Menangis. Tanpa di sadari sifat itu menjerit bak setan yang ingin keluar dari jasad ini. Membating apa saja yang ada di hadapan ku. Memukul dada yang hampir kehabisan nafas. Menjerit dengan suara yang hampir hilang. Kini itu adalah sebuah kenangan, kenangan dari pelajaran yang seharusnya tak lagi di lakukan.

Ada yang jauh lebih indah dari sekedar memaksakan ego. Ada yang jauh lebih menenangkan dari sekedar memaksakan perasaan orang lain. Bukankah angin yang bertiup saat keringat jatuh itu akan terasa jauh lebih nikmat? Belajarlah dari hari kemarin. Belajarlah membentengi perasaan yang kadang akan berontak saat keinginannya tak terpenuhi.

Suatu hari di bulan ke dua puluh empat.. Ada sesuatu yang menjamah batinku. Merasuk hingga lorong jiwaku. Ada yang berbisik pada mata hatiku. Ada yang memeluk ke dalam perasaanku. Kau tahu itu apa? cahaya yang datang saat badai menerpa begitu hebat. Apakah ini bisa di katakan sebagai akhir? aku pikir tidak. Saat seseorang mampu membuka semua perasaannya, dia akan melihat dengan sangat baik. Bukan hanya dari apa yang dia lihat oleh matanya tapi juga dengan hatinya. Hari-hari semu bersamamu membuatku mengerti banyak hal. Membuatku membuka "mata" jika ternyata kau juga terluka. Kita berada pada bagian yang sama.

Suatu hari di bulan kedua hari ke lima belas. Aku masih mengingat apa itu air mata. Apa itu rasa sakit. Apa itu sakit hati. Apa itu menyayangi dan kau membawaku jauh dari apa yang aku duga. Perasaanku padamu membawaku pada hamparan kain sajadah. Pilu hatiku, menjerit batinku.. Aku mengadu pada-Nya. Dan dua belas bulan kemudian, aku mengerti. Hanya doa yang mampu ku berikan sekarang.

Kebangkitan perasaan yang menyeruak dalam tawa yang tak lagi renyah adalah bagian yang lumrah. Hati manusia ini tengah terluka. Namun kini tak ada lagi jeritan yang membuat kelelahan. Karena kini hanya ada senyuman. Senyuman yang bertiup dengan aroma bunga ke hulu kebahagian, dimana menyayangi adalah bagian dari memahami perasaan orang yang kita sayangi. Terima kasih telah membawaku pada perasaan yang tak pernah aku pahami sebelumnya. ( 5 Februari 2013)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar