INTERMEZO
Main
cast::
Lee Min Ho
Goo Hye Sun
EunHyuk
Joong Ill Woo
Kim Beom
Moon Geun Yeong
Rate :: Other tapi (RBO) ^^
Length: ----
Genre: Drama,
Fantasi, Romance, Komedi.
Authour:: leedine
aka dinie isnaeni
Annyeong haseyo readersss!! lama hiatus ni hahaha... karena sibuk kuliah juga dan sekarang baru sempet nulis FF dan lanjutin cerita yang ini. So saya harap kalian ga kabur dan masih setia hahahaha... FF pertama di tahun 2013 mudah-mudahan bisa memuaskan.. ^^
PART 3
Min ho, dia benar-benar kebingungan. Gadis
yang menolongnya tadi tiba-tiba menghilang entah kemana. ‘ Apa sesuatu telah terjadi
padanya? Kemana dia?’. Di dalam hatinya Min ho terus bertanya-tanya. Matanya
tak henti melihat ke berbagai sudut. ‘Atau mungkin dia hantu? Ah.. tidak
mungkin aku sempat memegang tangannya tempo hari.’
Tak berhenti sampai di situ. Min ho yang
sedang bermain petak umet bersama Woo, Hyuk, dan Beom malah sibuk mencari
wanita tadi.
Lorong-lorong bergaya tradisional dengan
suara ubin yang berderit membuat bulu kuduknya sempat berdiri. Tapi tak lama
setelah dia berjalan, sebauh pintu dari ruangan kecil yang telah di temukannya,
ada seberkas cahaya yang terlihat dari kertas pembatas pintu. Kemudian sebuah
banyangan semakin terlihat saat Min ho berjalan lebih dekat lagi.
Semakin dekat dan dekat lagi. Kini dia
semakin merasa pasti, setelah bayangan wanita itu semakin jelas. Seorang wanita
yang duduk meringkuk. Menenggelamkan wajahnya pada rok hanbok yang lebar.
Tangan Min ho menyentuh pintu, menggesernya
hingga terbuka.
Matanya kembali membulat, wajah terperangah
napak jelas di raut keduanya. Wanita itu tak sedikit pun merasa ketakutan. Dia
malah tersenyum manis pada Min ho.
Wanita yang sama tempo hari atau pun tadi,
wanita pujaan Min ho yang benar-benar hadir dalam kenyataan. Dia bangun dari
duduknya, sebelum dia berjalan wanita itu sempat-sempatnya merapikan pakaiannya
yang kusut.
Melihat dia bangun Min ho berjalan
mengampirinya lebih dekat lagi.
“Apakah kau orang yang sama yang ku temui
belakangan ini?”
“mmmm…” dia menganggut dan tersenyum. Setelah
melihat wajah min ho sekilas, dia langsung tertunduk malu.
“Kau benar-benar sangat cantik.” Ungkap
minhau terpukau.
Wanita itu masih berdiri dengan wajah
memerah. Hanbok cantik itu sangat pas dia kenakan. Tanpa sadar min ho semakin
mendekat pada wanita itu. Dan mereka pun berdiri berhadapan, tangan kanan min
ho meraih jepitan yang hampir jatuh dari rambut wanita cantik itu.
“Siapa namamu?”
“Goo Hye ae.” Jawabnya singkat.
“Nama yang sama indahnya dengan wajahmu.” Min ho tersenyum dengan tatapan yang
tak henti memadang Hye ae.
Malam semakin larut. Banyak hal yang mereka bicarakan. Namun Hye ae Nampak sangat pemalu, dia hanya berani memandang wajam min ho sesekali saja. Min ho yang lebih agresip memebuat beberapa lelucon hingga membuat gelak tawa di antara ke duanya.
Malam semakin larut. Banyak hal yang mereka bicarakan. Namun Hye ae Nampak sangat pemalu, dia hanya berani memandang wajam min ho sesekali saja. Min ho yang lebih agresip memebuat beberapa lelucon hingga membuat gelak tawa di antara ke duanya.
****
Tak terasa pagi datang dengan sinar mentari yang tampak dari balik jendela. Min ho tertidur di ubin
dengan senyum yang masih mengembang di wajahnya.
Ketiga kawannya mencari Min ho yang hilang dari sejak tadi malam. Beom yang sangat panik terlihat berkaca-kaca sambil sesekali menyeka air mata yang keluar dari sudut matanya yang mungil.
“Hyung.. bagaimana ini? Apa sesuatu benar-benar
telah terjadi pada min ho hyung? Andwe…”
Teriaknya tak karuan sambil berjalan
mencari min ho.
Pintu kamar-kamar kosong terus di buka
Hyuk. Sesaat dia terdiam dan mengerlingkan matanya. Mengingat sauatu hal. Dan
tak begitu lama Hyuk langsung pergi berlari ke suatu tempat.
“Ya… Hyuk… mau kemana??” Beom kaget melihay
Hyuk berlalri. Sementara Hyuk pergi, beom trus mencari dan mencari.
Akhirnya hyuk sampai di sebuah kamar di
ujung lorong, tepat saat mereka melakukan petak umpet tadi malam. Dia berjalan
menuju sebuah kamar terlarang. Tangannya sempat ragu membuka pintu kamar itu
namun….
Tangan itu menyentuhnya juga, dan benar
saja min ho tertidur di sana.
“Ya…. Min ho.. ya… irona!! Min ho irona!!” Hyuk
mengoyang-goyangkan tubuh Min ho.
Dia terbangun dan tersenyum pada hyuk. “kau
sangat cantik.” Gumamnya pelan.
“mwo?? Yeppoo? Ya min ho ironaa!!!” Hyuk berteriak kencang. Mata Min ho kemudian
terbuka lebar dan kesadaran puluh sepenuhnya.
“YA.....” teriak Min ho
setelah dia mengenyahkan tubuh hyuk.
***
Lagi-lagi penginapan
penuh sesak. Mereka tak bisa habis pikir mengapa mereka tetap bertahan dengan
pekerjaan yang malah membuatnya tak bisa bernafas sedikit pun. Woo yang sudah
mulai uring-uringan, melembar kain lap yang dia bawa setelah menemui satu
pelanggan.
Hyuk yang masih tersenyum
sambil menuliskan pesanan pelanggan wanita berambut sebahu dengan kulit putih
itu mencuri pandang pada Woo.
“Aku akan segera membawa
pesanannnya. Tolong tunggu sebentar.” Jelasnya sambil membungkukkan tubuhnya.
Hyuk naik pital, dia
mencengkram tangan Woo.
“Apa yang kau lakukan
Hyuk?” Woo kebingungan dengan tingkah Hyuk kali ini.
Hyuk membawa Woo ke
belakang dapur yang sepi. Tubuhnya di dorong hingga merapat ke dinding. Tangan
Hyuk mengepal dan menjotos dinding yang berjarak dua senti meter dari wajah
Woo.
“Apa kau mau mati?”
Woo yang terkejut
membulatkan matanya. Dia mendesis tak percaya. “Apa yang kau lakukan?”
“Apa yang aku lakukan?
Apa kau tidak sadar dengan sikapmu barusan? Hah?”
“Heh.. aniya.”
“Oke. Apa maumu
sekarang?”
“Aku lelah dan aku tidak
mau melakukan pekerjaan bodoh ini lagi. Aku datang untuk berlibur dan mengapa
kau membodohi kami dan menjadikan kami budak? Hah?”
“Bukankah kau menyetujui semua ini sebelumnya.”
“Aku menyetujuinya karena
aku tidak menyangka akan seperti ini.”
“Apa semua ini sesulit
ini? HAH?” Hyuk berteriak kencang.
“Ada apa denganmu?
Mengapa kau membesar-besarkan masalah ini?” Tanya Woo sambil menyingkirkan
tangan Hyuk yang masih menempel ke dinding.
“Kau akan segera
mendapatkan apa yang kau mau.” Ucapan itu mengakhiri pertengkaran mereka. Hyuk
pergi begitu saja dari hadapan Woo.
Sementara itu Min ho yang
sibuk membantu memasak untuk makan siang para pegawai, Beom menghampiri Min ho yang
sangat ia khawatir sejak semalam.
“Min ho, apakan sesuatu
sudah terjadi tadai malam?” Tanya Beom sambil mengambil sawi dan juga bumbu
yang di letakan di bawah meja dapur.
“mm??? aniya…” Min ho tetap
tenang mendengar pertanyaan itu. Ia malah sibuk menggoyangkan wajan yang terus
mendesis, sambil memamerkan aroma harum yang menyengat sampai ke hidung.
“ahh… jija?”
“kerde.” Min ho kemudian pergi dan membawa masakannya ke atas piring yang berada
di sebrang kompor.
***
Sekitar pukul satu siang saat jam makan
siang datang. Seorang wanita datang sengan sepatu hitam, celana jeans dan jaket
baseball. Rambutnya pendek dan terkesan tomboy.
Dia berjalan menuju meja makan, tepat di
meja no 9. Itu artinya Min ho yang menjadi pelayan wanita tersebut.
“annyeong haseyo. Ada mau pesan apa?”
tanyanya sambil menyodorkan daftar menu yang berbentuk bulat menggulung mirip
surat kerajaan.
“mm.. aku ingin bertemu dengan pemilik restoran.”
Jawabnya setelah menaruh daftar menu.
“mwo??”
“weyo?? Aku bilang, aku ingin bertemu
dengan pemilik restoran.”
“tapi nona, apakah kau sudah memiliki janji
dengan beliau sebelumnya?” tanyanya sopan.
“katakana saja Goo hye sun menunggunya di
meja no. 9.”
“mwo?” lagi-lagi min ho mengatakan hal yang
sama.
“mwo? Mwo? Mwoya??? Cepat panggil dia!”
sebal dengan ulah min ho yang tak kunjung menuruti
kemauannya. Wanita itu
menarik baju min ho hingga mereka saling bertatapan.
Min ho yang biasanya slalu marah saat seseorang
tiba-tiba menyerangnya, kali ini membuatnya bungkam dan hanya melihat wajah wanita di depannya. ‘tuhan… matanya, halisnya, pipinya,
hidungnya, bibirnya, aroma tubuhnya.Benar-benar
sangat indah .’
“Ya apa yang kau lihat hah? Dasar otak mesum.”
Cengkraman itu di lepas dengan kasar.
Hye sun kembali duduk di kursinya.
Dengan rasa penasaran Min ho berjalan menuju paman Hyuk.
"Mengapa dia membuatku
sangat pensaran. Mengapa jantungku seolah berhenti berdetak dan nafasku terasa
terhisap olehnya yang mendekatkan wajahnya padaku? Aroma tubuhnya.. aku
merasakan sesuatu yang sebenarnya tak asing untukku.”
Paman Hyuk mendecak kesal
pada Min ho yang hanya berjalan melamun tanpa pekerjaan berarti. Ia membentak
Min ho yang masih menerawang imajinasinya yang melayang entah kemana.
“Min ho ya!”
Sontak teriakan itu
membuat Min ho terperanjat dan memegang dadanya yang hampir saja copot.
“Apa yang kau lakukan
dengan kepalamu hah?”
“Apa maksud paman?”
Paman Hyuk masih saja
menunjuk kepala Min ho.
“Otak mu memang sudah
tidak bisa berjalan ya? Kau ini benar-benar membuatku frustasi.”
“Mwo? Paman.. ada yang
mencarimu.”
“Siapa?”
Min ho menunjukan wanita
yang duduk di meja no. 9 pada paman Hyuk. Paman Hyuk tersenyum bahagia dan dia
langsung berjalan menghampirinya tanpa ada sepatah kata pun.
Paman langsung saja
memeluk wanita yang langsung bangkit dari tempat duduknya. Ia melepaskan
pelukannya dan melihat wajah wanita bernama goo hye sun sambil tersenyum dan
kemudian memeluknya lagi.
Siapa dia sebenaranya? Gumam
Min ho dalam hati. Sementara itu Hyuk yang masih tersulut emosi tiba-tiba saja
tersenyum saat dia milhat hye sun tengah bersama dengan pamannya. Ia berlari
dan merih tangan Hye sun, memeluk tubuh kecilnya tanpa pemirsi dan kau tahu apa
yang terjadi? Hye sun hanya tertawa sambil membalas pelukan itu.
~TBC~
Part sebelumnya bisa di liat di >>> langsung klik aja nama di bawah!!! ^_^ kamsahamnida
Ceritanyaa keren bingung dehh yg Goo Hye ae tuhh adiknya Hyesun kh??
BalasHapusCiiieee minho kyanya cemburu nihh blum juga apapa udh cemburu..
Gomawo updateannyaa aku lngsung komen d chap ini yahh ..
Next d tunggu :)
thx dear ^^
Hapuskita kuak nanti siapakan goo hye ae itu di chap berikutnya..
lanjutannya masih belum ada dear.. so please keep suport!! mudah2 bisa cepet dapat ilham buat lanjutinnya ya.. ^^
ayo dunk semangat ... hehe...
BalasHapusditunggu y lnjutan ny..
Ayo dong di update lagi sist
BalasHapus