Disaat matahari mulai meninggi aku menemukan dunia yang asing bagiku.
Dunia yang tak pernah aku sadari saat melihatmu sedekat ini.
Aku merasa jika orang disampingku menghilang, dan aku bediri menjadi seorang penonton.
Aku selalu bahagia mencintaimu, namun aku juga selalu merasa terluka dengan perasanku.
Kegilaan yang kubuat sendiri, sikap egoisku yang tak menghiraukan perasanku.
Panggung maya tak seutuhnya nyata.
Jika aku tetap menari-nari dalam imajiku tanpa melihat duniamu yang sangat tak aku sadari sebelumnya.
Aku hampir menyerah, dan membuang jauh rasa ini, namun saat malam berlalu, kau seolah mengirimkan pesan padaku dan membuatku terpenjara akan perasanku sendiri.
Tatapanku berubah kosong.
Dia, seseorang di depanku tengah bersandiwara, dengan suara yg bahkan tak kudengar.
Mataku berbinar, namu pikiranku kacau.
Aku selalu ingin melarikan diri namun aku tidak bisa..
"hai"
Hai!!!
Aku harus memulainya kembali atau benar mati dan mengubur semuanya?
Pria penyihir...
aku adalah korban dari sentuhan atas nama cinta.
Yang menghantam hatiku tanpa tau diri, membuaiku dan melukaiku.
Wahai pria penyihir
Beri aku satu mantra untuk lepas dari perasaan yang terus merindukanmu.
Jika memang kau tak pernah sekali pun memberikan hatimu padaku.
( 11 Januari 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar